Alwi Hamu (Unmuh Barru)

Warisan Alwi Hamu Bagi Pendidikan Indonesia

Unmuhbarru.ac.id, Barru – Alwi Hamu, sosok yang dikenal luas sebagai pionir media massa di Indonesia Timur dan juga tokoh pers nasional, juga memiliki kontribusi yang signifikan dalam dunia pendidikan. Meskipun kiprahnya lebih sering dikaitkan dengan jurnalistik dan bisnis media, namun dedikasinya dalam membangun lembaga pendidikan tidak kalah penting. Warisan pendidikan yang ditinggalkannya menjadi bukti nyata bahwa seorang tokoh media juga dapat menjadi pelopor perubahan di bidang pendidikan.

Salah satu kontribusi terbesar Alwi Hamu dalam bidang pendidikan adalah pendirian Universitas Fajar dan Institut Keuangan dan Bisnis Nitro. Universitas dan institut ini dalam konteks perguruan tinggi didirikan dengan visi untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan dan sosial yang tinggi. Melalui Universitas Fajar dan IBK Nitro, Alwi Hamu ingin memberikan akses pendidikan yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya di wilayah Indonesia Timur.

Selain mendirikan universitas, Alwi Hamu juga aktif dalam mengembangkan berbagai program pendidikan lainnya, bahkan menjangkau Surabaya dengan nama Politeknik NSC. Ia menyadari pentingnya pendidikan karakter bagi generasi muda, sehingga banyak program yang dirancang untuk menanamkan nilai-nilai moral dan etika kepada mahasiswa. Program-program ini tidak hanya dilaksanakan di lingkungan kampus, tetapi juga melibatkan masyarakat luas.

Sebagai seorang pengusaha sukses, Alwi Hamu juga memberikan perhatian khusus pada pendidikan vokasi. Ia melihat bahwa pendidikan vokasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, ia menginisiasi berbagai program pelatihan dan pengembangan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

Warisan pendidikan Alwi Hamu tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di Sulawesi Selatan, tetapi juga oleh masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Tiga perguruan tinggi tersebut dalam naungan Yayasan Pendidikan Fajar telah melahirkan banyak alumni yang sukses berkarier di berbagai bidang, baik di dalam maupun di luar negeri. Alumni-alumni ini tidak hanya menjadi aset bagi bangsa, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus belajar dan mengembangkan diri.

Kepemimpinan Alwi Hamu dalam dunia pendidikan menjadi contoh nyata bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang sangat penting. Melalui dedikasinya, ia telah membuktikan bahwa pendidikan dapat menjadi alat untuk mengubah hidup individu dan masyarakat. Warisan pendidikan yang ditinggalkannya akan terus menginspirasi generasi penerus untuk terus berkontribusi dalam membangun bangsa.

Dalam konteks pendidikan di Indonesia saat ini, warisan Alwi Hamu masih sangat relevan. Tantangan di bidang pendidikan masih banyak, seperti kesenjangan akses, kualitas pendidikan yang belum merata, dan relevansi pendidikan dengan dunia kerja. Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan semangat inovasi dan kreativitas seperti yang pernah ditunjukkan oleh Alwi Hamu.

Sebagai penutup, dapat dikatakan bahwa Alwi Hamu tidak hanya seorang tokoh media yang sukses, tetapi juga seorang pendidik yang visioner. Warisan pendidikan yang ditinggalkannya akan terus hidup dan berkembang, memberikan manfaat bagi generasi sekarang dan masa depan.

Cite this article as: Ismail Suardi Wekke, "Warisan Alwi Hamu Bagi Pendidikan Indonesia," in Publikasi Universitas Muhammadiyah Barru, January 18, 2025, https://publikasi.unmuhbarru.ac.id/2025/01/18/warisan-alwi-hamu-bagi-pendidikan-indonesia/.
Muhammadiyah (Unmuh Barru)

112 Tahun Muhammadiyah: Perjalanan Memakmurkan Bangsa

Unmuhbarru.ac.id, Jakarta – Muhammadiyah, organisasi modern Islam terbesar di Indonesia, telah merayakan miladnya yang ke-112 yang juga dilakanakan berama dengan Tanwir di Kupang. Didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 di Yogyakarta, Muhammadiyah telah menjadi pilar penting dalam sejarah pergerakan Islam di Indonesia.

 

Visi Kemakmuran

Kelahiran Muhammadiyah pada awal abad ke-20 merupakan sebuah respon terhadap tantangan zaman. KH. Ahmad Dahlan melihat perlunya pembaruan dalam Islam agar sesuai dengan perkembangan zaman. Muhammadiyah hadir dengan visi untuk memberikan penafsiran Islam yang lebih modern, rasional, dan relevan dengan kehidupan masyarakat.

Selama lebih dari seabad, Muhammadiyah telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi bangsa Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:

    • Pendidikan: Muhammadiyah mendirikan berbagai lembaga pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Melalui pendidikan, Muhammadiyah mencetak generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan memiliki jiwa kepemimpinan.
    • Kesehatan: Muhammadiyah juga aktif dalam bidang kesehatan dengan mendirikan rumah sakit, klinik, dan puskesmas. Layanan kesehatan yang diberikan oleh Muhammadiyah sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu.
    • Dakwah dan Sosial: Muhammadiyah senantiasa aktif dalam kegiatan dakwah dan sosial. Melalui berbagai program, Muhammadiyah berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperkuat tali persaudaraan.
    • Kebencanaan: Melalui MDMC, Muhammadiyah bergerak cepat merespon bencana, memberikan bantuan darurat dan jangka panjang. Melalui MDMC, Muhammadiyah aktif dalam penanggulangan bencana di Indonesia, memberikan bantuan kemanusiaan dan membangun kembali daerah terdampak.

Melalui Tanwir, Muhammadiyah menggaungkan kemakmuran sebagai visi yang sepaket dengan kemajuan. Sehingga ini menjadi tantangan bersama dengan jamaah umat Islam.

Tantangan di Masa Depan

Meskipun telah banyak meraih prestasi, Muhammadiyah masih menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Di antaranya adalah:

  • Radikalisme: Muhammadiyah perlu terus berupaya untuk menangkal paham radikalisme yang dapat merusak tatanan kehidupan bermasyarakat.
  • Modernisasi: Muhammadiyah harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman yang semakin cepat tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur Islam.
  • Persatuan Umat: Muhammadiyah perlu terus memperkuat persatuan umat Islam dan menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi Islam lainnya.

Penutup

Muhammadiyah telah membuktikan eksistensinya sebagai organisasi Islam yang dinamis dan relevan dengan zaman. Dengan semangat yang sama, Muhammadiyah diharapkan dapat terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Kata Kunci: Muhammadiyah, K.H. Ahmad Dahlan, Islam, pendidikan, kesehatan, dakwah, sosial, modernisasi, radikalisme

Cite this article as: Ismail Suardi Wekke, "112 Tahun Muhammadiyah: Perjalanan Memakmurkan Bangsa," in Publikasi Universitas Muhammadiyah Barru, December 10, 2024, https://publikasi.unmuhbarru.ac.id/2024/12/10/112-tahun-muhammadiyah-perjalanan-memakmurkan-bangsa/.

Introduction to Academic Writing

Introduction to Academic Writing

Academic writing is a formal style of writing used in universities and other academic institutions. It is characterized by its clarity, precision, objectivity, and evidence-based approach.

Key Characteristics of Academic Writing

Academic writing is distinct from other forms of writing due to its specific characteristics:

  • Clarity and Precision: Academic writing demands clear and concise language. It avoids ambiguity and ensures that the reader can easily understand the writer’s intended meaning. A strong thesis statement, the central argument of the paper, is crucial in guiding the reader.
  • Objectivity: Academic writing strives for objectivity. It presents information in an impartial manner, avoiding personal opinions and biases. The third-person perspective is commonly used to maintain this objectivity.
  • Evidence-Based Approach: Academic writing is rooted in evidence. It requires the use of credible sources to support claims and arguments. These sources are carefully analyzed and interpreted to build a strong and persuasive case.
  • Formal Style: Academic writing adheres to a formal style, using complex sentence structures and precise vocabulary. It avoids contractions, slang, and colloquialisms, maintaining a professional tone.

The Writing Process

The writing process typically involves several stages:

  1. Prewriting: This stage involves brainstorming ideas, conducting research, and creating an outline to organize the paper’s structure.
  2. Drafting: The drafting stage involves writing the introduction, body paragraphs, and conclusion. The introduction sets the stage, the body paragraphs develop the main points, and the conclusion summarizes the key findings.
  3. Revising: The revising stage focuses on improving the content, organization, and style of the paper. It involves checking for clarity, coherence, and the overall effectiveness of the writing.
  4. Editing: The editing stage focuses on the mechanical aspects of writing, such as grammar, punctuation, and spelling. It also involves ensuring that the paper adheres to the specific formatting guidelines, such as APA, MLA, or Chicago.
  5. Proofreading: The final stage involves a careful review of the entire paper to identify and correct any remaining errors.

Common Mistakes in Academic Writing

To avoid common mistakes, it’s important to be aware of the following:

  • Plagiarism: Using someone else’s work without proper citation.
  • Lack of Clarity and Coherence: Poorly organized ideas and unclear writing.
  • Overuse of Jargon: Using complex terms unnecessarily.
  • Weak Thesis Statement: A vague or unclear thesis statement.
  • Insufficient Evidence: Lack of supporting evidence for claims.
  • Poor Citation and Referencing: Incorrectly citing sources.

Tips for Improving Academic Writing

To enhance your academic writing skills, consider the following tips:

  • Read Widely: Exposure to diverse academic texts can improve your writing style and vocabulary.
  • Practice Regularly: Consistent writing practice helps refine your skills.
  • Seek Feedback: Constructive feedback from peers, instructors, or writing centers can be invaluable.
  • Use Writing Tools: Grammar and plagiarism checkers can help identify and correct errors.
  • Take Writing Courses: Writing courses provide structured learning opportunities and expert guidance.

By following these guidelines and practicing regularly, you can develop strong academic writing skills that will benefit you throughout your academic career.

Cite this article as: admin, "Introduction to Academic Writing," in Publikasi Universitas Muhammadiyah Barru, November 27, 2024, https://publikasi.unmuhbarru.ac.id/2024/11/27/introduction-to-academic-writing/.

Mengenal Profesi Mediator

Unmuhbarru.ac.id, Barru – “Mengenal Profesi Mediator”

Mengenal Profesi Mediator: Jembatan Menuju Damai

Apa itu Mediator?

Mediator adalah seorang pihak ketiga yang netral dan independen, yang bertugas memfasilitasi komunikasi antara dua pihak atau lebih yang sedang bersengketa. Tujuan utama seorang mediator adalah membantu para pihak mencapai kesepakatan bersama yang saling menguntungkan, tanpa memberikan keputusan atau memaksakan solusi.

Mengapa Kita Membutuhkan Mediator?

Konflik adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Baik dalam lingkup pribadi, bisnis, maupun masyarakat, konflik dapat muncul kapan saja. Jika tidak ditangani dengan baik, konflik dapat berlarut-larut dan menimbulkan kerugian yang lebih besar. Di sinilah peran mediator sangat dibutuhkan.

Beberapa alasan mengapa mediasi sering dipilih sebagai alternatif penyelesaian sengketa antara lain:

  • Lebih cepat dan efisien: Proses mediasi umumnya lebih cepat dibandingkan dengan jalur hukum.
  • Lebih fleksibel: Para pihak memiliki kebebasan yang lebih besar dalam merumuskan solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masing-masing.
  • Lebih konfidensial: Semua informasi yang diungkapkan dalam proses mediasi bersifat rahasia.
  • Lebih menjaga hubungan: Mediasi dapat membantu menjaga hubungan baik antara para pihak setelah konflik selesai.

Tugas dan Peran Mediator

Tugas utama seorang mediator adalah:

  • Memfasilitasi komunikasi: Mediator menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi para pihak untuk menyampaikan pendapat dan perasaan mereka.
  • Mengidentifikasi isu-isu: Mediator membantu para pihak mengidentifikasi akar permasalahan yang sebenarnya.
  • Mencari solusi kreatif: Mediator mendorong para pihak untuk berpikir kreatif dan mencari solusi yang saling menguntungkan.
  • Membuat kesepakatan: Mediator membantu para pihak merumuskan kesepakatan tertulis yang jelas dan mengikat.

Kualitas yang Dibutuhkan Seorang Mediator

Untuk menjadi seorang mediator yang efektif, seseorang harus memiliki beberapa kualitas penting, antara lain:

  • Netralitas: Mediator harus bersikap netral dan tidak memihak kepada salah satu pihak.
  • Keterampilan komunikasi: Mediator harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, baik lisan maupun tulisan.
  • Empati: Mediator harus mampu memahami perasaan dan perspektif dari setiap pihak.
  • Sabar dan teliti: Mediator harus memiliki kesabaran yang tinggi dan ketelitian dalam mengelola proses mediasi.
  • Keahlian dalam memecahkan masalah: Mediator harus memiliki kemampuan untuk menganalisis masalah dan mencari solusi yang efektif.

Prospek Karier Seorang Mediator

Profesi mediator semakin diminati seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penyelesaian konflik secara damai. Mediator dibutuhkan dalam berbagai bidang, seperti hukum, bisnis, keluarga, dan masyarakat.

Penutup

Mediator berperan sebagai jembatan yang menghubungkan kedua belah pihak yang bersengketa. Dengan bantuan mediator, konflik dapat diselesaikan secara damai dan saling menguntungkan. Jika Anda tertarik dengan profesi yang menantang dan bermanfaat bagi masyarakat, menjadi seorang mediator bisa menjadi pilihan yang menarik.

Cite this article as: Ismail Suardi Wekke, "Mengenal Profesi Mediator," in Publikasi Universitas Muhammadiyah Barru, August 31, 2024, https://publikasi.unmuhbarru.ac.id/2024/08/31/mengenal-profesi-mediator/.
WhatsApp-Image-2023-01-14-at-10.48.58

STKIP Muhammadiyah Barru, Menanti Terbitnya SK Universitas Muhammadiyah Barru

Melalui sistem informasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, pengajuan STKIP Muhammadiyah Barru untuk tiga program studi telah disetujui. “Kita menanti terbitnya SK Universitas Muhammadiyah Barru,” kata Dr. Andi Fiptar Alam, Ketua STKIP Muhammadiyah Barru, yang juga Pimpinan Daerah Muhammadiyah Barru. “Kini, berbenah dengan apa yang menjadi catatan para assessor yang datang bersama dengan tim kemendikbudristek untuk memvalidasi informasi yang diajukan,” lanjut Andi Fiptar. Didampingi Ismail Suardi Wekke, Direktur Program jejaring IUCSRS yang merupakan mitra STKIP Muhammadiyah Barru, menyampaikan bahwa assesmen lapangan telah dilaksanakan pada tahun lalu.

Sementara itu, Ismail mengapresiasi bahwa dengan adanya informasi terkait persetujuan ini merupakan kabar gembira dan kado awal tahun. Sebagaimana diketahui, ada tiga program studi yang diajukan yaitu fisika, biologi, dan teknik perencanaan wilayah dan kota. Informasi terkini, Sabtu, 14 Januari 2023, ketiganya sudah direkomendasikan.

Adapun untuk SK Universitas Muhammadiyah Barru, menunggu terbit. “Kita masih tetap perlu bersabar sedikit lagi, sehingga SK di tangan dan dapat menerima mahasiswa baru. Termasuk untuk penamaan dan perkenalan ke masyarakat,” lanjut Ketua STKIP Muh Barru. STKIP Muh Barru telah berdiri sejak 1974, kini mengelola dua program studi. Untuk itu, dengan adanya tiga prodi yang disetujui akan menjadi kesempatan dalam transformasi kelembagaan ke universitas.

Selanjutnya, Ismail Suardi Wekke mengemukakan bahwa ini bukan akhir. “Justru ini adalah awal untuk mendorong tumbuh kembang perguruan tinggi di Barru,” kata Ismail. “Sembari menanti terbitnya SK, kita perlu pembenahan yang dapat dilakukan untuk memperkuat kelembagaan institusi STKIP Muhammadiyah Barru yang pada saatnya nanti akan menjadi Universitas Muhammadiyah Barru,” pungkas Ismail.

BOLT and STIKES Panrita Husada Initiate Cooperation and Partnership

Bolt.abdulharis.ac.id, Makassar – BOLT and STIKES start to discuss the potential cooperation and partnership in higher education. This activity already started on 17 August 2023. They will come to MoA after the initial meeting in Bulukumba.

Ismail Suardi Wekke, Research Fellow of BOLT invite team of STIKES Panrita Husada to conduct together FGD and Collaborative Research. They will also sign MoU and MoA as the first step before going further.

BOLT, Headmaster Madrasah, and STIA Abdul Haris Initial Meeting in Sinjai

Bolt.abdulharis.ac.id, Sinjai – After the upacara in celebrating Independence Day of Republic Indonesia, 17th August 2023. BOLT President, Prof. Dr. Peter John Wanner, deliver a short introduction about BOLT, AYF, and TUIIS.

The program namely NGOPI (Ngobrol Pendidikan Islam), The Ministry of Religious Affairs, Kabupaten Sinjai, Tuedsay, 17 August 2023. The participants from madrasah, teacher, and supervisors.

The Ministry of Religious Affairs, Kabupaten Sinjai, Chairperson, H. Jamaris, S.Ag., MH., already welcome the BOLT and STIA Abdul Haris during dinner meeting and his kindness to extend the information of BOLT and STIA Abdul Haris to teachers, and supervisors.

Ismail Suardi Wekke, Chair Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Abdul Haris, Makassar, states that this opportunity to extend community service. STIA Abdul Haris offer the teacher and supervisor to cooperate in the area of learning and teaching.