AURA (Unmuh Barru)

Literasi Ngabuburit: Identifikasi Opini, Fakta, dan Ujaran Kebencian

Unmuhbarru.ac.id, Makassar – Jelang berbuka puasa (ngabuburit) dijadikan kesempatan untuk berbincang tentang literasi. Mudahnya, kemudian diistilahkan Literasi Ngabuburit. Walau dalam klasifikasi literasi, ini akan menjadi istilah yang bermasalah.

Sekalipun Ramadan adalah bulan ibadah, tetap saja terkait membedakan klasifikasi berita atau informasi yang berada di tangan masing-masing individu menjadi kesulitan tersendiri. Bahkan sekelas guru besar sekalipun [1]. Sehingga ini menjadi perbincangan bersama dengan majelis taklim dan juga para pegiat literasi, termasuk Duta Baca Sulawesi Selatan.

Diprakarsai Bachtiar Adnan Kusuma, sahabat Amir Uskara berkumpul sebagai momen berbuka puasa dan juga penguatan literasi Makassar-Gowa. Dalam kesempatan tersebut, turut hadir direktur madrasah unggulan Arifah, Sungguminasa.

Sehingga kesempatan berkumpul ini, menjadi peluang untuk meluaskan diskusi. Termasuk sudah diingatkan oleh Prof Yusuf bahwa apa yang menjadi kandungan Alquran bukanlah peristiwa masa lalu saja. Tetapi itu akan terulang dalam situasi yang berbeda [2]. Ini merupakan pendekatan yang memungkinkan dalam kajian kontemporer Alquran [3].

Bibliografi

[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230309130441-37-420258/mahfud-md-kaget-ada-profesor-sebar-berita-hoaks-di-grup-wa.

[2] https://bsa.fah.uin-alauddin.ac.id/berita-21469-guru-besar-bsa-uin-alauddin-dikukuhkan-dalam-bidang-ilmu-tafsir.

[3] Junaedi, D. (2015). Living Qur’an: Sebuah Pendekatan Baru dalam Kajian Al-Qur’an (Studi Kasus di Pondok Pesantren As-Siroj Al-Hasan Desa Kalimukti Kec. Pabedilan Kab. Cirebon). Journal of Qur’an and Hadith Studies4(2), 169-190.

Cite this article as: Ismail Suardi Wekke, "Literasi Ngabuburit: Identifikasi Opini, Fakta, dan Ujaran Kebencian," in Publikasi Universitas Muhammadiyah Barru, March 20, 2024, https://publikasi.unmuhbarru.ac.id/2024/03/20/literasi-ngabuburit-identifikasi-opini-fakta-dan-ujaran-kebencian/.