Riset Kolaboratif (Unmuh Barru)

Sulsel dan Pemadam Lampu Bergilir: Kenyataan dan Harapan

Unmuhbarru.ac.id, Barru – Berada di Bulukumba, Ujung Bulu (Kamis, 23 November 2023) dan Palampang Ahad (26 November 2023) pemadaman bahkan sampai dua kali dalam sehari. Sementara di Antang, Makassar, lima hari berturut-turut.

Tiba di Barru (Selasa, 28 November 2023) sepanjang siang mati lampu. Sehingga urusan administrasi perkantoran hampir tidak ada yang bisa dilakukan.

Saat mampir untuk menikmati secangkir kopi di Turikale (Maros), Ahad (5 November 2023) juga tidak ada aliran listrik sama sekali.

Mati lampu, kini menjadi kiamat kecil. Dimana tak ada aktivitas yang terkait dengan komputer dapat berjalan. Bahkan beberapa BTS untuk signal telekomunikasi juga diantaranya ada yang tidak beroperasi.

Pengusaha es kristal menemukan masalah tersendiri. Ketika mati lampu, es yang sudah dihasilkan mengalami pencairan. Artinya, ini sebuah kerugian.

PLN sebagai BUMN yang mengurusi kelistrikan, secara berkala menginformasikan jadwal pemadaman. Begitu pula dengan media sosial melalui Instagram, digunakan untuk menyebarluaskan informasi.

Dalam skala tertentu, sampai dua kali dalam sehari. Setiap pemadaman berlangsung selama tiga sampai empat jam. Sehingga dalam satu hari, bisa berlangsung sampai enam jam.

Sementara, kita bisa menyaksikan tenaga bayu berlokasi di Jeneponto, dan Sidrap. Begitu juga dengan PLTU di Jeneponto. Ada pula PLTA di Bakaru, Pinrang.

Dengan ketersediaan pembangkit listrik tersebut, sebuah tanda tanya tentang ketersediaan listrik dengan sebanyak empat pembangkit listrik yang sudah ada di depan mata?.

Pertanyaannya kini “bagaimana kondisi Sulawesi Selatan dengan adanya pemadaman bergilir tersebut?”.

Selanjutnya, juga perlu mengidentifikasi apa faktor penyebab sehingga pemadaman terjadi?

Pertanyaan-pertanyaan itu mengemuka dalam obrolan, termasuk di warung kopi. Warga mulai membicarakan kondisi pemadaman. Termasuk dengan ujaran “kalau warga terlambat bayar, maka otomatis ada denda. Sementara ketika PLN yang bermasalah, tidak ada kompensasi. “Simpan saja kata maaf itu sampai di idul fitri,” timpal seorang warga.

Cite this article as: Ismail Suardi Wekke, "Sulsel dan Pemadam Lampu Bergilir: Kenyataan dan Harapan," in Publikasi Universitas Muhammadiyah Barru, November 29, 2023, https://publikasi.unmuhbarru.ac.id/2023/11/29/sulsel-dan-pemadam-lampu-bergilir-kenyataan-dan-harapan/.
Riset Kolaboratif Barru Bulukumba

Pengelolaan Pantai untuk Keperluan Wisata, Perbandingan Barru dan Bulukumba

Unmuhbarru.ac.id, Barru – Bulukumba, Kawasan Barru dan Bulukumba merupakan dua daerah di Sulawesi Selatan dengan bentangan pantai yang difungsikan sebagai kawasan wisata. Jika di Barru terdapat Pantai Ujung Batu, maka di Bulukumba ada Pantai Bira.

Sehubungan dengan penggunaan pantai sebagai kawasan wisata, maka penelitian ini akan mengidentifikasi penggunaan pantai tersebut untuk dijadikan kawasan wisata.

Cite this article as: Ismail Suardi Wekke, "Pengelolaan Pantai untuk Keperluan Wisata, Perbandingan Barru dan Bulukumba," in Publikasi Universitas Muhammadiyah Barru, November 24, 2023, https://publikasi.unmuhbarru.ac.id/2023/11/24/pengelolaan-pantai-untuk-keperluan-wisata-perbandingan-barru-dan-bulukumba/.