Muslim (Unmuh Barru)

Muslim Society in Southeast Asia: Religious Expression, Diversity, and Institution

Unmuhbarru.ac.id, Barru – Southeast Asia, a region characterized by its vibrant cultural tapestry, is home to a significant portion of the global Muslim population. Islam’s arrival and subsequent spread across the archipelagoes and mainland Southeast Asia has resulted in diverse expressions of faith, interwoven with local customs and traditions. This rich tapestry of Islamic practice reflects the region’s historical context, where trade, Sufi mysticism, and royal conversions played crucial roles in the faith’s dissemination. From the majestic mosques of Indonesia to the unique syncretic traditions of the Philippines, the Muslim communities of Southeast Asia demonstrate the dynamic interplay between global religious beliefs and local cultural norms.

The religious landscape of Southeast Asian Islam is far from monolithic. Different interpretations and practices coexist, ranging from deeply orthodox approaches to more syncretic forms that blend Islamic tenets with pre-existing indigenous beliefs. This diversity is evident in various aspects of religious life, including rituals, festivals, and social customs. For example, the celebration of Maulid, the Prophet Muhammad’s birthday, varies significantly across the region, incorporating local traditions and artistic expressions. Similarly, the influence of Sufism, a mystical branch of Islam, is prominent in many Southeast Asian Muslim communities, contributing to a rich tradition of spiritual practices and philosophical thought.

The development of Islamic institutions has played a vital role in shaping Muslim societies in Southeast Asia. Mosques, madrasas (religious schools), and various religious organizations serve as centers of learning, community gathering, and social welfare. These institutions have contributed to the preservation and transmission of Islamic knowledge, while also adapting to the changing social and political landscapes of the region. Furthermore, they have played a crucial role in fostering a sense of shared identity among diverse Muslim communities.

The role of Islamic scholarship and intellectual discourse has been central to the evolution of Muslim societies in Southeast Asia. Scholars and intellectuals have contributed significantly to the development of Islamic thought in the region, engaging with both classical Islamic texts and contemporary issues. Their works have addressed diverse topics, ranging from theology and jurisprudence to social ethics and contemporary challenges. This intellectual tradition continues to thrive, with contemporary scholars engaging in critical discussions about Islam’s role in modern Southeast Asian societies.

The interaction between Islam and local cultures has resulted in unique artistic and cultural expressions. From intricate architectural designs of mosques to traditional forms of music and dance, Islamic motifs and themes are interwoven with local artistic traditions. This fusion has created a distinctive cultural landscape that reflects the dynamic interplay between religious beliefs and local customs. The use of calligraphy, for example, is a prominent feature in Southeast Asian Islamic art, often incorporated into architecture, textiles, and other art forms.

The observance of religious rituals and festivals plays a significant role in the lives of Southeast Asian Muslims. Ramadan, the month of fasting, is a period of intense religious devotion and community bonding. Eid al-Fitr, marking the end of Ramadan, is celebrated with great enthusiasm and festive gatherings. Other important religious occasions, such as Eid al-Adha and Isra Mi’raj, are also observed with unique local customs and traditions.

The role of women in Southeast Asian Muslim societies is complex and multifaceted. Women have made significant contributions to various aspects of religious life, including education, scholarship, and community leadership. While traditional gender roles still exist in some communities, there is a growing movement towards greater gender equality and empowerment. Women are increasingly active in religious institutions, civil society organizations, and various professions.

The study of Muslim societies in Southeast Asia offers valuable insights into the dynamic relationship between religion, culture, and society. The region’s diverse Islamic traditions demonstrate the adaptability and resilience of Islam in different cultural contexts. Understanding the complexities of Southeast Asian Islam requires acknowledging the region’s rich history, its diverse interpretations of faith, and the ongoing interplay between local and global influences. This understanding is crucial for fostering interfaith dialogue, promoting cultural understanding, and appreciating the richness of human civilization.

Cite this article as: Ismail Suardi Wekke, "Muslim Society in Southeast Asia: Religious Expression, Diversity, and Institution," in Publikasi Universitas Muhammadiyah Barru, January 31, 2025, https://publikasi.unmuhbarru.ac.id/2025/01/31/muslim-society-in-southeast-asia-religious-expression-diversity-and-institution/.
Student Mobility 2025 (Unmuh Barru)

Mengenal Student Mobility dan SEAAM: Jembatan Menuju Jejaring Asia Tenggara

Unmuhbarru.ac.id, Barru – Pernahkah Anda memerlukan jejaring kerjasama dengan kampus ternama di negara lain? Atau mungkin ingin merasakan perjalanan di budaya yang berbeda? Jika ya, maka Anda tidak sendirian. Semakin banyak mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti program student mobility. Apa itu student mobility dan bagaimana kaitannya dengan SEAAM? Mari kita bahas lebih lanjut.

Student mobility adalah program yang memungkinkan mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi lain, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Program ini bisa berlangsung dalam jangka waktu yang singkat, seperti satu bulan, atau bahkan satu semester. Tujuan utama dari student mobility adalah untuk memperluas wawasan, meningkatkan kemampuan beradaptasi, dan membangun jaringan internasional.

Salah satu organisasi regional yang sangat mendukung program student mobility adalah SEAAM. SEAAM merupakan jejaring untuk kerjasama di Asia Tenggara. Dalam konteks pendidikan, SEAAM memfasilitasi kegiatan mahasiswa antar negara anggota.

Dengan mengikuti program student mobility yang dilaksanakan SEAAM, mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk belajar dari berbagai perspektif, berinteraksi dengan mahasiswa dari negara lain, dan meningkatkan kemampuan bahasa asing. Selain itu, mahasiswa juga akan mendapatkan pengalaman tinggal di budaya yang berbeda, yang akan sangat bermanfaat untuk pengembangan diri.

Lalu, apa saja keuntungan mengikuti program student mobility? Pertama, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih kaya. Mereka akan terpapar pada berbagai metode pembelajaran, kurikulum, dan budaya akademik yang berbeda. Kedua, mahasiswa akan meningkatkan kemampuan bahasa asing. Ketiga, mahasiswa akan membangun jaringan internasional yang luas, yang akan sangat berguna untuk karir mereka di masa depan.

Namun, mengikuti program student mobility juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satu tantangan terbesar adalah adaptasi dengan lingkungan baru. Mahasiswa harus menyesuaikan diri dengan budaya yang berbeda, sistem pendidikan yang berbeda, dan bahasa yang berbeda. Selain itu, mahasiswa juga harus menghadapi masalah-masalah seperti homesickness dan kesulitan dalam mengurus administrasi.

Meskipun demikian, keuntungan yang diperoleh dari mengikuti program student mobility jauh lebih besar dibandingkan dengan tantangannya. Oleh karena itu, jika Anda memiliki kesempatan untuk mengikuti program student mobility, jangan ragu untuk memanfaatkannya. Program ini akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan dan membuka pintu menuju masa depan yang lebih cerah.

Sebagai penutup, student mobility merupakan program yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan diri dan memperluas wawasan. Dengan dukungan dari SEAAM, program ini semakin mudah diakses oleh mahasiswa dari berbagai negara di Asia Tenggara.

Cite this article as: Ismail Suardi Wekke, "Mengenal Student Mobility dan SEAAM: Jembatan Menuju Jejaring Asia Tenggara," in Publikasi Universitas Muhammadiyah Barru, January 15, 2025, https://publikasi.unmuhbarru.ac.id/2025/01/15/mengenal-student-mobility-dan-seaam-jembatan-menuju-jejaring-asia-tenggara/.
Student Mobility (Unmuh Barru)

Program Kampus Merdeka, Rekognisi Internasional di Asia Tenggara

Unmuhbarru.ac.id, Barru – Program Kampus Merdeka dengan nama Student Mobility, akan dilaksanakan di Malaysia-Thailand-Singapura. Kegiatan direncanakan 11 s.d. 21 Oktober 2024.

Adapun kampus yang sudah menyatakan konfirmasi diantaranya Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) di Institut Kajian Malaysia dan Antarabangsa (IKMAS), dan Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM).

Kegiatan Student Mobility hanyalah satu rangkaian. Sebelum itu dilaksanakan pelbagai aktivitas diantaranya Indonesia-Malaysia Academic Mobility Week (Al-Shami & Wekke, 2024), dan juga diskusi sebagai pengumpulan data untuk penelitian kolaboratif.

Dalam pelaksanaan 2023, turut serta kampus-kampus Indonesia diantaranya Universitas Sumatera Barat, Universitas Lammapapoleonro (Soppeng, Sulawesi Selatan), STAI DDI Makassar, STAI Al-Gazali Bulukumba (Sulawesi Selatan), STAI Rawa Aopa (Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara), IAI DDI Sidenreng Rappang (Sulawesi Selatan),.

Kegiatan mendatang, dilaksanakan bersama Universitas Muhammadiyah Barru (Sulawesi Selatan), STEBI Al-Mukhsin Yogyakarta, dan SEAAM.

Cite this article as: Ismail Suardi Wekke, "Program Kampus Merdeka, Rekognisi Internasional di Asia Tenggara," in Publikasi Universitas Muhammadiyah Barru, March 12, 2024, https://publikasi.unmuhbarru.ac.id/2024/03/12/program-kampus-merdeka-rekognisi-internasional-di-asia-tenggara/.
Tadarus (Unmuh Barru)

Menyambut Ramadan Dengan Tadarus Lintas Negara

Unmuhbarru.ac.id, Barru – Sekalipun pandemi telah berlalu, aktivitas daring kini tetap saja menjadi bagian dari kehidupan. Justru dengan adanya fasilitas daring menjadi alternatif dalam melaksanakan kegiatan.

Termasuk dalam kegiatan Ramadan 1445 H/2024 M kini. Bersama-sama dengan kemitraan Universitas Muhammadiyah Barru, STIT Sirojul Falah (Bogor), dan jejaring IUCRS melaksanakan kegiatan Tadarus Penelitian dan Publikasi Ilmiah sepanjang Ramadan.

Dilaksanakan berkala dengan jadwal siang dan malam. Sekaligus sebagai kesempatan untuk belajar bersama. Sehingga kembali menyegarkan pemahaman dan juga kemahiran penelitian dan publikasi.

Tidak saja bersama-sama perguruan tinggi dalam negeri, tetapi juga bersama dengan kolega dari Malaysia, dan Brunai Darussalam. Sehingga secara regional terlaksana untuk menjadi program dalam meneruskan kerjasama regional di Asia Tenggara.

Cite this article as: Ismail Suardi Wekke, "Menyambut Ramadan Dengan Tadarus Lintas Negara," in Publikasi Universitas Muhammadiyah Barru, March 11, 2024, https://publikasi.unmuhbarru.ac.id/2024/03/11/menyambut-ramadan-dengan-tadarus-lintas-negara/.