Unmuhbarru.ac.id, Barru – Muhammadiyah, sebuah organisasi Islam modernis, telah berpartisipasi dalam sejarah dan perkembangan sosial-keagamaan Indonesia (bahkan mengglobal), dan begitu pula di Sulawesi Selatan. Sejak awal abad ke-20, organisasi ini telah berdiri melalui partisipasi warga, khususnya melalui pendirian lembaga pendidikan yang menjadi pilar utama dakwah dan pembaharuan. Kontribusi Muhammadiyah di wilayah ini tidak terlepas dari peran penting perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah sebagai pusat-pusat intelektual dan kemajuan.
Muhammadiyah masuk ke Sulawesi Selatan melalui jalur perdagangan dan dakwah. Para saudagar dan ulama yang terinspirasi oleh gerakan K.H. Ahmad Dahlan membawa ide-ide pembaharuan ke Makassar dan kota-kota lain. Mereka mendirikan cabang-cabang Muhammadiyah yang segera fokus pada pendidikan. Pada masa awal, sekolah-sekolah Muhammadiyah menjadi alternatif dari pendidikan tradisional dan kolonial, menawarkan kurikulum yang memadukan ajaran Islam dengan ilmu pengetahuan modern.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah: Gerakan Intelektual
Perguruan tinggi Muhammadiyah di Sulawesi Selatan menjadi tonggak utama dalam memperluas jangkauan dan pengaruh organisasi. Institusi-institusi ini tidak hanya mencetak lulusan yang kompeten di berbagai bidang, tetapi juga menjadi pusat kajian Islam dan ilmu pengetahuan. Mereka berperan dalam melahirkan intelektual, profesional, dan pemimpin yang berlandaskan nilai-nilai Muhammadiyah.
Salah satu perguruan tinggi terkemuka adalah Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar). Didirikan pada tahun 1963, Unismuh Makassar berkembang menjadi salah satu universitas swasta terbesar di Indonesia Timur. Unismuh menawarkan beragam program studi, mulai dari ilmu sosial, humaniora, hingga sains dan teknologi. Kehadirannya telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan sumber daya manusia di Sulawesi Selatan dan sekitarnya.
Selain Unismuh Makassar, ada beberapa perguruan tinggi Muhammadiyah lainnya yang tersebar di berbagai kabupaten/kota, seperti Universitas Muhammadiyah Parepare dan Universitas Muhammadiyah Palopo. Masing-masing perguruan tinggi ini memiliki peran strategis dalam memenuhi kebutuhan pendidikan lokal dan regional. Mereka tidak hanya menjalankan fungsi akademik, tetapi juga aktif dalam pengabdian kepada masyarakat dan penelitian.
Begitu pula di Barru, dari STKIP Muhammadiyah Barru bertransformasi menjadi Universitas Muhammadiyah Barru. Kini (2025) telah menjejakkan langkah di tahun kedua, menuju tahun ketiga. Dalam perkembangannya, telah mencapai re-akreditasi. Pengembangan Unmuh Barru, juga melangkah sampai ke jenjang global. Dalam perhelatan teraklir, bersama BOLT menggelar Summer School in Japan, Agustus 2025.
Peran Aisyiyah: Memajukan Perempuan
Aisyiyah, organisasi otonom Muhammadiyah yang khusus membina perempuan, memiliki peran yang sama keberadaanya. Aisyiyah di Sulawesi Selatan aktif dalam mendirikan lembaga pendidikan, terutama yang berfokus pada perempuan dan anak-anak. Mereka mengelola berbagai sekolah, mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.
Institut Aisyiyah Sulawesi Selatan di Samata (Gowa) adalah salah satu peran Aisyiyah dalam pendidikan tinggi. Institusi ini fokus pada bidang keagamaan (studi Islam), mencetak tenaga-tenaga profesional keagamaan Islam. Keberadaan Institut Aisyiyah menjadi diperlukan dalam meningkatkan kualitas pelayanan keagamaan, terutama dalam menyentuh kalangan perempuan.
Aisyiyah juga mengelola berbagai panti asuhan, rumah sakit, dan lembaga sosial lainnya yang terintegrasi dengan jaringan Muhammadiyah. Melalui berbagai programnya, Aisyiyah memberdayakan perempuan, meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan menyebarkan nilai-nilai Islam yang berkemajuan.
Dampak dan Kontribusi
Kehadiran perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah di Sulawesi Selatan telah memberikan dampak yang luas. Pertama, pendidikan Islam modern menjadi lebih mudah diakses oleh masyarakat. Kedua, mereka telah melahirkan generasi cendekiawan dan profesional yang memiliki integritas dan komitmen sosial. Ketiga, perguruan tinggi ini menjadi agen perubahan yang mendorong pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya.
Secara keseluruhan, Muhammadiyah di Sulawesi Selatan tidak hanya dikenal sebagai organisasi keagamaan, tetapi juga sebagai gerakan pendidikan yang kuat. Perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya yang didirikan oleh Muhammadiyah dan Aisyiyah menjadi bukti nyata dari komitmen mereka untuk memajukan umat dan bangsa. Mereka terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, memastikan bahwa dakwah melalui pendidikan tetap relevan dan berkelanjutan.

