Unmuhbarru.ac.id, Barru – Artikel berikut adalah merupakan pengantar untuk mempelajari bibliometrik. Sekali lagi, ini merupakan catatan-catatan dari proses belajar. Sehingga boleh jadi merupakan serpihan-serpihan catatan dan juga bacaan yang tidak menyeluruh. Maka, dalam bagian ini disebut bibliografi. Sehingga kita bisa bersama-sama dalam belajar sekaligus menelusuri kembali kepustakaan yang ada dalam rujukan ataupun yang belum ada.
Apa itu Analisis Bibliometrik?
Analisis bibliometrik adalah metode statistik untuk mempelajari pola publikasi ilmiah. Metode ini menggunakan data bibliografi yang dipanen dari pangkalan data tertentu, seperti judul, abstrak, kata kunci, penulis, dan afiliasi institusi, untuk mengukur produktivitas peneliti, mengidentifikasi tren penelitian, dan mengevaluasi dampak penelitian.
Hanya saja, untuk sampai pada kesemuanya itu, perlu bantuan alat atau perangkat lunak untuk mendapatkan data visualisasi. Kemudian, tidak hanya itu saja. Tetapi juga analisis. Sehingga bibliometrik sejatinya adalah analisis dengan tetap perlu kehadiran seorang peneliti.
Pemanfaatan Analisis Bibliometrik
Analisis bibliometrik dapat digunakan untuk berbagai tujuan, paling tidak dimanfaatkan untuk kepentingan, antara lain:
• Melacak perkembangan ilmu pengetahuan: Dengan menganalisis jumlah publikasi dan kutipan dalam suatu bidang, analisis bibliometrik dapat membantu melacak perkembangan ilmu pengetahuan dan mengidentifikasi bidang penelitian yang sedang berkembang pesat.
• Mengevaluasi dampak penelitian: Analisis bibliometrik dapat digunakan untuk mengukur dampak penelitian dengan menghitung jumlah kutipan yang diterima oleh suatu publikasi. Hal ini dapat membantu peneliti untuk mengidentifikasi karya yang paling berpengaruh dalam bidangnya.
• Mengidentifikasi tren penelitian: Analisis bibliometrik dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren penelitian dengan menganalisis kata kunci dan topik yang muncul dalam publikasi ilmiah. Hal ini dapat membantu peneliti untuk tetap up-to-date dengan perkembangan terbaru dalam bidangnya.
• Membandingkan kinerja penelitian: Analisis bibliometrik dapat digunakan untuk membandingkan kinerja penelitian antar individu, institusi, atau negara. Hal ini dapat membantu pembuat kebijakan untuk membuat keputusan yang tepat tentang alokasi sumber daya penelitian.
Langkah-langkah dalam Analisis Bibliometrik
Secara umum, analisis bibliometrik melibatkan empat langkah berikut:
1. Pengumpulan data: Data bibliografi dapat dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti database ilmiah (misalnya, Scopus, Web of Science), repositori institusi, dan situs web jurnal. Terkait dengan pangkalan data ini, bergantung sepenuhnya pada akses terhadap sebuah data.
2. Pembersihan data: Data bibliografi perlu dibersihkan untuk memastikan akurasinya dan menghilangkan duplikasi. Dalam kaitan dengan ini, penulis / peneliti perlu melihat data secara lengkap dan kemudian menyisir jikalau saja ada duplikasi ataupun kemudian ada yang memiliki perbedaan ejaaan dengan makna yang sama, seperti kiyai dengan kiai.
3. Analisis data: Data bibliometrik dapat dianalisis menggunakan berbagai metode statistik, seperti analisis frekuensi, analisis jaringan, dan analisis regresi. Dalam kaitan dengan ini, bibliometrik merupakan data awal, dan dapat diteroka dengan menggunakan penggunaan bersama dengan instrumen lainnya.
4. Interpretasi hasil: Hasil analisis bibliometrik perlu diinterpretasikan dengan hati-hati dan dikaitkan dengan konteks penelitian. Maka, bibliometrik tidak bisa menjadi alat generalisasi. Baik berdasarkan asal data yang bersumber dari data tertentu saja, dan kemudian hasilnya yang terkait dengan konteks.
Perangkat Lunak untuk Analisis Bibliometrik
Terdapat berbagai perangkat lunak yang dapat digunakan untuk analisis bibliometrik, diantaranya:
• VOSviewer: Perangkat lunak ini digunakan untuk memvisualisasi jaringan kolaborasi dan tren penelitian.
• CiteSpace: Perangkat lunak ini digunakan untuk mengidentifikasi topik penelitian dan tren tematik.
• Bibliometrix: Perangkat lunak ini digunakan untuk menganalisis produktivitas peneliti dan dampak penelitian.
• R: Bahasa pemrograman R dapat digunakan untuk analisis bibliometrik yang lebih kompleks.
Paparan di atas dalam empat perangkat lunak. Namun, tidak terbatas pada ini saja. Ada beberapa perangkat lunak lain yang juga digunakan seperti Publish or Perish, dll.
Penutup
Analisis bibliometrik merup[akan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mempelajari pola publikasi ilmiah. Metode ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti melacak perkembangan ilmu pengetahuan, mengevaluasi dampak penelitian, mengidentifikasi tren penelitian, dan membandingkan kinerja penelitian.
Dua catatan terkait dengan penggunaan analisis bibliometrik:
• Analisis bibliometrik hanyalah salah satu alat untuk mengukur dampak penelitian. Penting untuk mempertimbangkan faktor lain, seperti kualitas penelitian dan signifikansinya bagi masyarakat, saat mengevaluasi dampak penelitian.
• Analisis bibliometrik dapat dipengaruhi oleh bias data. Penting untuk menyadari bias ini dan menginterpretasikan hasil analisis bibliometrik dengan hati-hati.
Sebagai sebuah proses keilmuan, maka bibliometrik bukanlah sebuah mukjizat. Melainkan sebuah proses yang dapat direplikasi oleh setiap orang. Sehingga langkah-langkah yang dilaksanakan perlu disampaikan dalam bagian metode di artikel publikasi.
Bibliografi
Aria, M., & Cuccurullo, C. (2017). A brief introduction to bibliometrix. Journal of Informetrics, 11(4), 959-975.
Arsenova, I. (2013). New application of bibliometrics. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 73, 678-682.
Ball, R. (2017). An introduction to bibliometrics: New development and trends. Chandos Publishing.
Borgman, C. L. (1989). Bibliometrics and scholarly communication: editor’s introduction. Communication research, 16(5), 583-599.
Bredahl, L. (2022). Introduction to bibliometrics and current data sources. Library Technology Reports, 58(8), 5-11.
Broadus, R.N. Toward a definition of “bibliometrics”. Scientometrics 12, 373–379 (1987). https://doi.org/10.1007/BF02016680.
Eom, S. (2009). An introduction to bibliometrics and informetrics. Author cocitation analysis: Quantitative methods for mapping the intellectual structure of an academic discipline (pp. 1-35). IGI Global.
González-Alcaide, G. (2017). Teaching bibliometrics: Key competences, contents, didactic materials and practical activities. INTED2017 Proceedings (pp. 9276-9281). IATED.
Haustein, S., & Larivière, V. (2014). The use of bibliometrics for assessing research: Possibilities, limitations and adverse effects. Incentives and performance: Governance of research organizations (pp. 121-139). Cham: Springer International Publishing.
Hood, W. W., & Wilson, C. S. (2001). The literature of bibliometrics, scientometrics, and informetrics. Scientometrics, 52, 291-314.
Kokol, P., Blažun Vošner, H., & Završnik, J. (2021). Application of bibliometrics in medicine: a historical bibliometrics analysis. Health Information & Libraries Journal, 38(2), 125-138.
McBurney, M. K., & Novak, P. L. (2002). What is bibliometrics and why should you care?. Proceedings. IEEE international professional communication conference (pp. 108-114). IEEE.
Mokhnacheva, Y. V., & Tsvetkova, V. A. (2020). Development of bibliometrics as a scientific field. Scientific and Technical Information Processing, 47, 158-163.
Salini, S. (2016). An introduction to bibliometrics. Research methods for postgraduates, 130-143.
Schneider, J. W., & Borlund, P. (2004). Introduction to bibliometrics for construction and maintenance of thesauri: Methodical considerations. Journal of Documentation, 60(5), 524-549.
Schrader, A. M. (1981). Teaching bibliometrics.
Schubert, A. (1983). Quantitative studies of science a current bibliography. Scientometrics, 5(3), 189-194. https://doi.org/10.1007/bf02095628.
Van Raan, A. (2019). Measuring science: basic principles and application of advanced bibliometrics. Springer handbook of science and technology indicators, 237-280.
Von Ungern-Sternberg, S. (1998). Teaching bibliometrics. Journal of Education for Library and Information Science, 39(1), 76-80.